Pages

Friday, August 29, 2014

kisah Nabi Luth dalam Al-Quran


KISAH NABI LUTH DALAM AL-QURAN


1.      Ikhtisar

Dalam menyampaikan ajaran Islam yang sangat mulia dan sempurna, diperlukan seorang muslim yang mempunyai kelembutan dan rasa kasih sayang yang tinggi karena pada dasarnya, agama Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi kelembutan dan kasih sayang. Ajaran-ajaran Islam tersebut akan diterima dengan baik oleh seluruh manusia yang ada di dunia ini apabila disampaikan dengan lemah lembut dan kasih sayang. Dalam al-Quran Allah mengisahkan seseorang yang berjiwa lemah lembut dan berkasih sayang dalam mendakwahkan agama Allah, yaitu Nabi Luth a.s.

Nabi Luth adalah anak  saudara dari Nabi Ibrahim. Ia merupakan keturunan dari Hasan bin Tareh yang merupakan saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ketika Nabi Luth dan Nabi Ibrahim berada di Mesir, mereka berusaha bersama dalam bidang perternakan. Meraka berhasil menjalankan usaha tersebut.  Sehingga dalam waktu yang singkat jumlah binatang ternak mereka berlipat ganda dan tidak dapat ditampung dalam tempat yang disediakan . Akhirnya perkongsian Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternakan serta harta milik perusahaan mereka di bagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim. Kemudian Luth pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum.

Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran berkembang pesat dalam pergaulan hidup mereka. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Bahkan homoseks dan lesbian telah menjadi kebudayaan bagi kaum Sadum.

Dalam keadaan masyarakat yang sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya, Luth tampil sebagai sosok yang diutus Allah untuk menyampaikan ajaran agama Allah. Ia menyeru kaum Sadum untuk bertakwa kepada Allah dan menaatinya, tetapi kaum Sadum malah mendustakannya.

Hal ini diterangkan Allah dalam al-Quran surat asy-Syu'ara ayat 160-163

ôMt/¤x. ãPöqs% >Þqä9 tûüÎ=yößJø9$# ÇÊÏÉÈ   øŒÎ) tA$s% öNçlm; öNèdqäzr& îÞqä9 Ÿwr& tbqà)­Gs? ÇÊÏÊÈ   ÎoTÎ) öNä3s9 îAqßu ×ûüÏBr& ÇÊÏËÈ   (#qà)¨?$$sù ©!$# ÈbqãèÏÛr&ur ÇÊÏÌÈ    
160. kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul,
161. ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: mengapa kamu tidak bertakwa?"
162. Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
163. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Dengan kelembutan dan kasih sayang, Nabi Luth berdakwah kepada kaumnya. Beliau mengajak mereka untuk hanya menyembah kepada Allah SWT yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan melarang mereka untuk melakukan kejahatan dan kekejian. Namun dakwah beliau berhadapan dengan hati yang keras dan jiwa yang sakit serta penolakan yang berasal dari kesombongan.

Kaum Nabi Luth melakukan berbagai kejahatan dan kekejian.  Mereka merampok dan berkhianat kepada sesama teman serta berwasiat dalam kemungkaran. Mereka melakukan kejahatan yang belum pernah dilakukan seseorang pun sebelum mereka di mana mereka berhubungan seks dengan sesama kaum lelaki (homo seks).
Kejahatan ini diungkapkan dalam al-Quran surat an-Naml ayat 54-55

$»Ûqä9ur øŒÎ) tA$s% ÿ¾ÏmÏBöqs)Ï9 šcqè?ù's?r& spt±Ås»xÿø9$# óOçFRr&ur šcrçŽÅÇö7è? ÇÎÍÈ   öNä3§Yάr& tbqè?ù'tGs9 tA%y`Ìh9$# Zouqöky­ `ÏiB Èbrߊ Ïä!$|¡ÏiY9$# 4 ö@t/ ÷LäêRr& ×Pöqs% šcqè=ygøgrB ÇÎÎÈ  

54. dan (ingatlah kisah) Luth, ketika Dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?"
55. "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)".

Nabi Luth menyampaikan dakwah kepada mereka dengan penuh ketulusan dan kejujuran, namun kaumnya malah mengusirnya :

* $yJsù šc%Ÿ2 z>#uqy_ ÿ¾ÏmÏBöqs% HwÎ) br& (#þqä9$s% (#þqã_̍÷zr& tA#uä 7Þqä9 `ÏiB öNä3ÏGtƒös% ( öNßg¯RÎ) Ó¨$tRé& tbr㍣gsÜtGtƒ ÇÎÏÈ  
56. Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: "Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya) bersih".

Tampak bahawa jiwa kaum Nabi Luth benar-benar sakit dan mereka justru menganiaya diri mereka sendiri serta bersikap angkuh terhadap kebenaran. Akhirnya, kaum lelaki cenderung kepada sesama jenis mereka. Kaum Sadum menganggap kesucian dan kebersihan sebagai kejahatan yang harus disamakan.

Nabi Luth memerangi mereka dalam jihad yang besar. Nabi Luth mengemukakan argumentasi. Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berlalu, dan Nabi Luth terus berdakwah. Namun tak seorang pun yang mengikutinya dan tiada yang beriman kepadanya kecuali keluarganya, bahkan keluarganya pun tidak beriman semuanya. Isteri Nabi Luth pun kafir seperti isteri Nabi Nuh.

Hal ini diceritakan dalam al-Quran surat at-Tahrim ayat 10

šUuŽŸÑ ª!$# WxsVtB šúïÏ%©#Ïj9 (#rãxÿx. |Nr&tøB$# 8yqçR |Nr&tøB$#ur 7Þqä9 ( $tFtR%Ÿ2 |MøtrB Èûøïyö6tã ô`ÏB $tRÏŠ$t7Ïã Èû÷üysÎ=»|¹ $yJèd$tFtR$yÜsù óOn=sù $uŠÏZøóム$uKåk÷]tã šÆÏB «!$# $\«øŠx© Ÿ@Ï%ur Ÿxäz÷Š$# u$¨Z9$# yìtB tû,Î#Åzº£9$# ÇÊÉÈ  
10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu berkhianat  kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)".

Nabi Luth tersiksa, baik di luar rumah maupun di dalamnya. Kehidupan Nabi Luth dipenuhi dengan mata rantai penderitaan yang keras namun beliau tetap sabar atas kaumnya. Berlalulah tahun demi tahun tetapi tak seorang pun yang beriman kepadanya, bahkan mereka mulai mengejek ajarannya dan mengatakan bahwa mereka ingin didatangkan azab Allah.
            Ungkapan mereka terdapat dalam al-Quran surat al-'Ankabut ayat 29
öNä3§Yάr& šcqè?ù'tFs9 tA%y`Ìh9$# tbqãèsÜø)s?ur Ÿ@Î6¡¡9$# šcqè?ù's?ur Îû ãNä3ƒÏŠ$tR tx6ZßJø9$# ( $yJsù šc%x. šU#uqy_ ÿ¾ÏmÏBöqs% HwÎ) br& (#qä9$s% $oYÏKø$# É>#xyèÎ/ «!$# bÎ) |MZà2 z`ÏB tûüÏ%Ï»¢Á9$# ÇËÒÈ  
29. Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar".

Ketika terjadi hal tersebut, Nabi Luth berputus asa kepada mereka dan ia berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya dan menghancurkan orang- orang yang membuat kerosakan. Akhirnya, para malaikat keluar dari tempat Nabi Ibrahim menuju desa Nabi Luth. Mereka sampai saat Ashar. Mereka mencapai pagar-pagar Sudum. Sungai mengalir di tengah-tengah tanah yang penuh dengan tanaman yang hijau.

Ketika itu, Nabi Luth kedatangan tamu. Tamu itu adalah malaikat utusan Allah. Luth merasa gelisah karena ia tahu bahwa jika kaumnya tahu ada tamu yang berkunjung ke tempat kaumnya, tamu itu tidak akan pernah selamat dari kekejian dan kejahatan kaumnya. Ia berusaha menjelaskan tentang kekejian kaumnya, namun tamu tersebut ingin tetap berada di kampungnya.

Keadaan ini dikisahkan dalam al-Quran surat Hud ayat 77-78

$£Js9ur ôNuä!%y` $uZè=ßâ $WÛqä9 uäûÓÅ öNÍkÍ5 s-$|Êur öNÍkÍ5 %YæösŒ tA$s%ur #x»yd îPöqtƒ Ò=ŠÅÁtã ÇÐÐÈ   ¼çnuä!%y`ur ¼çmãBöqs% tbqããtökç Ïmøs9Î) `ÏBur ã@ö7s% (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÏN$t«ÍhŠ¡¡9$# 4 tA$s% ÉQöqs)»tƒ ÏäIwàs¯»yd ÎA$uZt/ £`èd ãygôÛr& öNä3s9 ( (#qà)¨?$$sù ©!$# Ÿwur ÈbrâøƒéB Îû þÏÿø|Ê ( }§øŠs9r& óOä3ZÏB ×@ã_u ÓÏ©§ ÇÐÑÈ  
77. dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan Dia berkata: "Ini adalah hari yang Amat sulit."
78. dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, Inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. tidak Adakah di antaramu seorang yang berakal?"

Mengetahui bahwa ada tamu yang rupawan, kaum Nabi Luth bergegas menuju padanya. Nabi Luth bertanya pada dirinya sendiri: "Siapa gerangan yang memberitahu mereka?" Kemudian ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari isterinya namun ia tidak menemuinya. Maka bertambahlah kesedihan Nabi Luth.

Kaum Nabi Luth berdiri di depan pintu rumah. Nabi Luth keluar kepada mereka dengan penuh harap, bagaimana seandainya mereka diajak berfikir secara sehat? Bagaimana seandainya mereka diajak menggunakan fitrah yang sehat? Bagaimana seandainya mereka tergugah dengan kecenderungan yang sehat terhadap jenis lain yang Allah SWT ciptakan untuk mereka? Bukankah di dalam rumah mereka terdapat kaum wanita? Seharusnya wanitalah yang menjadi kecenderungan mereka, bukan malah mereka cenderung kepada sesama lelaki.

Dialog Nabi Luth ini diceritakan dalam al-Quran surat Hud ayat 78
¼çnuä!%y`ur ¼çmãBöqs% tbqããtökç Ïmøs9Î) `ÏBur ã@ö7s% (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÏN$t«ÍhŠ¡¡9$# 4 tA$s% ÉQöqs)»tƒ ÏäIwàs¯»yd ÎA$uZt/ £`èd ãygôÛr& öNä3s9 ( (#qà)¨?$$sù ©!$# Ÿwur ÈbrâøƒéB Îû þÏÿø|Ê ( }§øŠs9r& óOä3ZÏB ×@ã_u ÓÏ©§ ÇÐÑÈ  
78. dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, Inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. tidak Adakah di antaramu seorang yang berakal?"

Tetapi kaum Nabi Luth tetap tidak memperdulikan seruan Luth. Mereka tetap mempertahankan nafsu mereka yang lebih cenderung terhadap sesama jenis.

Jawaban mereka diungkapkan dalam al-Quran surat Hud ayat 79
(#qä9$s% ôs)s9 |M÷HÍ>tã $tB $uZs9 Îû y7Ï?$uZt/ ô`ÏB 9d,ym y7¯RÎ)ur ÞOn=÷ètGs9 $tB ߃̍çR ÇÐÒÈ  
79. mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa Kami tidak mempunyai keinginanterhadap puteri-puterimu; dan Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya Kami kehendaki."

Nabi Luth merasakan kesedihan  dan lemahannya di tengah-tengah kaumnya. Dengan marah Nabi Luth memasuki rumahnya dan menutup pintu rumahnya. Ia berdiri mendengarkan tertawa dan celaan serta pukulan terhadap pintu rumahnya. Sementara itu, orang-orang asing yang dijamu oleh Nabi Luth tampak duduk dalam keadaan tenang dan terpaku. Nabi Luth merasakan kehairanan dalam dirinya ketika melihat ketenangan mereka. Dan pukulan-pukulan yang ditujukan pada pintu semakin kencang. Mulailah kayu-kayu pintu itu tampak rosak dan lemah, lalu Nabi Luth berteriak dalam keadaan kesal:

tA$s% öqs9 ¨br& Í< öNä3Î/ ¸o§qè% ÷rr& üÍr#uä 4n<Î) 9`ø.â 7ƒÏx© ÇÑÉÈ  
80. Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."

Nabi Luth berharap akan mendapatkan kekuatan sehingga dapat melindungi para tamunya. Beliau mengharapkan seandainya terdapat benteng yang kuat yang dapat melindunginya, yaitu benteng Allah SWT yang di dalamnya para nabi dan kekasih-kekasih-Nya dilindungi. Berkenaan dengan hal itu, Rasulullah berkata saat membaca ayat tersebut: "Allah SWT menurunkan rahmat atas Nabi Luth. Ia berlindung pada benteng yang kukuh." Ketika penderitaan mencapai puncaknya dan Nabi Luth mengucapkan kata-katanya yang terbang laksana burung yang putus asa, para tamunya bergerak dan tiba-tiba bangkit. Mereka memberitahunya bahawa ia benar-benar akan terlindung di bawah benteng yang kuat:
(#qä9$s% äÞqè=»tƒ $¯RÎ) ã@ßâ y7În/u `s9 (#þqè=ÅÁtƒ y7øs9Î) ( ÎŽó r'sù šÏ=÷dr'Î/ 8ìôÜÉ)Î/ z`ÏiB È@ø©9$# Ÿwur ôMÏÿtGù=tƒ öNà6ZÏB îtnr& žwÎ) y7s?r&zöD$# ( ¼çm¯RÎ) $pkâ:ÅÁãB !$tB öNåku5$|¹r& 4 ¨bÎ) ãNèdyÏãöqtB ßxö6Á9$# 4 }§øŠs9r& ßxö6Á9$# 5=ƒÌs)Î/ ÇÑÊÈ  
81. Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, Sesungguhnya Kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu Pergilah dengan membawa keluarga dan Pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya Dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; Bukankah subuh itu sudah dekat?".

Ditengah kegelisahan nabi Luth, tamu itu berkata “Jangan berkeluh kesah wahai Luth dan jangan takut. Kami adalah para malaikat, dan kaum itu tidak akan mampu menyentuhmu”. Tiba-tiba pintu terbelah. Jibril bangkit dan ia menunjuk dengan tangannya secara cepat sehingga kaum itu kehilangan matanya. Lalu mereka tampak serampangan di dalam dinding dan mereka keluar dari rumah dan mereka mengira bahwa mereka memasukinya. Jibril as menghilangkan mata mereka.

Hal ini diceritakan dalam al-Quran surat al-Qamar ayat 37-38
ôs)s9ur çnrߊurºu `tã ¾ÏmÏÿøŠ|Ê !$uZó¡yJsÜsù öNåks]ãŠôãr& (#qè%räsù Î1#xtã ÍäçRur ÇÌÐÈ   ôs)s9ur Nßgys¬7|¹ ¸otõ3ç/ Ò>#xtã @É)tGó¡B ÇÌÑÈ  
37. dan Sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamnuya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
38. dan Sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal.

Para malaikat menoleh kepada Nabi Luth dan memerintahkan kepadanya untuk membawa keluarganya di tengah malam dan keluar. Mereka mendengar suara yang sangat mengerikan dan akan menggoncangkan gunung. Siksa apa ini? Ini adalah siksa dari bentuk yang aneh. Para malaikat memberitahunya bahwa isterinya termasuk orang-orang yang menentangnya. isterinya adalah seorang kafir seperti mereka, sehingga jika turun azab kepada mereka, maka ia pun akan menerimanya.

Keluarlah wahai Luth kerana keputusan Tuhanmu telah ditetapkan. Nabi Luth bertanya kepada malaikat: "Apakah sekarang akan turun azab kepada mereka?" Para malaikat memberitahunya bahawa mereka akan terkena azab pada waktu Subuh. Bukankah waktu Subuh itu sangat dekat?

Allah berfirman SWT:

(#qä9$s% äÞqè=»tƒ $¯RÎ) ã@ßâ y7În/u `s9 (#þqè=ÅÁtƒ y7øs9Î) ( ÎŽó r'sù šÏ=÷dr'Î/ 8ìôÜÉ)Î/ z`ÏiB È@ø©9$# Ÿwur ôMÏÿtGù=tƒ öNà6ZÏB îtnr& žwÎ) y7s?r&zöD$# ( ¼çm¯RÎ) $pkâ:ÅÁãB !$tB öNåku5$|¹r& 4 ¨bÎ) ãNèdyÏãöqtB ßxö6Á9$# 4 }§øŠs9r& ßxö6Á9$# 5=ƒÌs)Î/ ÇÑÊÈ  
81. Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, Sesungguhnya Kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu Pergilah dengan membawa keluarga dan Pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya Dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; Bukankah subuh itu sudah dekat?".

Nabi Luth keluar bersama anak-anak perempuannya dan isterinya. Mereka keluar di waktu malam. Dan tibalah waktu Subuh. Kemudian datanglah perintah Allah SWT:


$£Jn=sù uä!$y_ $tRâöDr& $oYù=yèy_ $yguŠÎ=»tã $ygn=Ïù$y $tRösÜøBr&ur $ygøŠn=tã Zou$yfÏm `ÏiB 9@ŠÉdfÅ 7ŠqàÒZ¨B ÇÑËÈ   ºptB§q|¡B yZÏã šÎn/u ( $tBur }Ïd z`ÏB šúüÏJÎ=»©à9$# 7Ïèt7Î/ ÇÑÌÈ  
82. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,
83. yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu Tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.

Tamatlah riwayat kaum Nabi Luth dari bumi. Akhirnya, Nabi Luth menemui Nabi Ibrahim. Beliau menceritakan berita tentang kaumnya. Beliau heran ketika mendengar bahawa Nabi Ibrahim juga mengetahuinya. Nabi Luth terus melanjutkan misi dakwahnya di jalan Allah s.w.t seperti Nabi Ibrahim. Mereka berdua tetap menyebarkan Islam di muka bumi.

Beberapa karunia Allah kepada Nabi Luth

Nabi Luth merupakan rasul yang dapat dipercaya yang diutus untuk menyadarkan kaumnya yang sangat jahat dan keji dalam segala aspek kehidupan. Allah memberikan karunia kepadanya berupa kelembutan dan kasih sayang dalam menyampaikan agama Allah. Dalam diri Nabi Luth terdapat sikap sabar dalam menghadapi kaumnya yang sangat jahat dan keji.

2.      Alur

Di dalam kisah ini hanya terdapat satu alur, yaitu menceritakan tentang kehidupan kaum Sadum yang merupakan kaum Nabi Luth. Kaum ini mendustakan ajaran yang disampaikan Nabi Luth dan selalu berbuat kejahatan dan kekejian. Mereka melakukan homoseks dan lesbian. Sampai akhirnya didatangkanlah azab karena kesombongan mereka yang tidak mau bertakwa dan taat kepada Allah swt.




3.      Pelaku

Pelaku dalam kisah Nabi Luth ini, saya uraikan dalam bentuk deskriptif, yaitu Nabi Luth merupakan sosok yang mempunyai kelembutan dan ksih sayang. Ia sabar dalam menyampaikan dakwah meskipun ditentang habis-habisan oleh kaumnya sendiri.
Dari uaraian di atas telah jelas bahwa yang menjadi tokoh protagonisnya adalah Nabi Luth. Sedangkan yang menjadi tokoh antagonisnya adalah kaumnya dan keluarganya. Malaikat yang menyamar menjadi tamu merupakan tokoh pendukung dalam cerita.

4.      Cara Penokohan dan Perwatakan

Adapun penokohan dan perwatakan dilakukan dengan cara:
a.       Penamaan
Dalam kisah Nabi Luth di atas disebutkan bahwa kaumnya bernama Sadum. 
b.      Percakapan
Dalam kisah itu, terdapat percakapan Nabi Luth yang menyeru kaumnya untuk bertakwa dan taat kepada Allah dengan kaumnya yang menolak untuk taat kepadanya dan menentangnya untuk mendatangkan azab atas penentangan mereka.

5.      Latar

Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa Nabi Luth merupakan seorang pengusaha peternakan yang sukses. Namun kemudian ia pindah ke suatu tempat di Yordania yang disebut Sadum. Sadum merupakan latar tempat dalam kisash ini. Sedangkan pembangkangan kaum terhadap Nabi Luth dan kejahatan-kejahatan sosial merupakan latar sosialnya.

6.      Tema

Tema yang terdapat dalam kisah ini adalah seseorang yang sabar dalam menghadapi berbagai rintangan untuk menyebarkan kebaikan dan memenuhi amanah.
Tema minornya adalah bahwa Allah memerintahkan kita untuk berlemah lembut dan berkasih sayang serta menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit bagi kita.

7.      Nilai

Kisah Nabi Luth dalam al-Quran merupakan kisah yang bernilai sastra, gaya bahasa yang indah, alur dan penokohannya yang lengkap, dan nilai-nilai sosial serta kebenaran.

8.      Sikap Pengarang

Allah mengutus rasulnya untuk memberikan petunjuk kepada umatnya yang tersesat sehingga umatnya berada dalam jalan yang benar. Rasul-rasul tersebut diberikan kelebihan-kelebihan supaya mempu mengerjakan tugasnya dengan baik.

9.      Tipe Kisah

Kisah Nabi Luth ini merupakan salah satu kisah para Nabi di dalam al-Quran yang mengandung nilai dakwah tentang amar ma’ruf nahyi mungkar.



KESIMPULAN

Allah memberikan gambaran bahwa seseorang yang tidak pernah menyerah dan tetap sabar dalam menyampaikan kebenaran walaupun menghadapi berbagai rintangan yang tidak mudah untuk dilalui. Selain itu juga bahwa hidayah itu tidak datang dari manusia melainkan hanya datang dari Allah. Manusia hanyalah perantara Allah dalam memberikan hidayah terhadap seseorang.










































DAFTAR PUSTAKA


1.      Al-Quran dan Terjemah
2.       http://harmoni-my.org/arkib/kisahnabi/index.htm#page=kisahnabiibrahimas.htm

0 comments:

Post a Comment

 
- See more at: http://nyiaran.blogspot.com/2014/02/cara-membuat-tombol-next-page-dengan.html#sthash.QFJYAl2c.dpuf